Keindahan
atau keelokan ikan koi tergambar dari warna dan corak yang dimilikinya.
Warna yang terang dan menyala tentu sangat indah bila dipandang dan
menyejukan mata. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah,
keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala
menyembul dan melompat ke atas air. Peristiwa ini yang bagi para hobiis
merupakan suatu keindahan tersendiri yang dimiliki ikan koi.
http://ikanikanhias.com/wp-content/uploads/2014/06/gambar+ikan+koi.jpg
http://ikanikanhias.com/wp-content/uploads/2014/06/gambar+ikan+koi.jpg
Ikan
koi asalnya aslinya dari ikan mas. Masyarakat jepang menganggap ikan
koi sebagai ikan dewa. Koi awalnya berasal dari Persia yang kemudian
dibawa oleh orang cina ke Jepang melalui daratan Cina dan Korea. Di
Indonesia sendiri koi mulai popular pada decade tahun 80-an. Ikan koi
masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1981-1982 yang dibawa oleh
hobiisdari Cipanas, Cianjur – Jawa Barat.
Ikan
koi termasuk ikan jenis omnivore karenanya makanannya tidak selalu
special. Makanan dapat berupa daging ataupun tumbuh-tumbuhan. Pada saat
pemeliharaan makanan ikan koi sebaiknya adalah pellet dan pada saat
kontes dapat diberikan makanan tambahan agar keindahan warnanya dapat
terjaga.
Tidak
banyak sentra budidaya ikan hias jenis Koi di Indonesia. Salah satu
sentra budidaya ikan hias jenis koi dan telah diakui kualitasnya adalah
kabupaten Blitar yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Sebanyak
1.062 pembudidaya ikan hias jenis Koi terdapat di kabupaten Bilitar
ini. Luas lahan yang diusahakan oleh seluruh pembudidaya tersebut seluas
197 ha. Koi bagi sebagian masyarakat Blitar telah menjadi lapangan
usaha yang sangat menguntungkan maka bukanlah sesuatu yang ajaib bila
dari ikan hias dapat menghidupi para pembudidaya dengan sangat layak.
Apalgi harga ikan Koi yang berasal dari Blitar ini sangat berbeda
dibandingkan dengan koi dari wilayah lain.
Setidaknya
ada sekitar 140 jutaan ikan koi setiap tahunnya diproduksi oleh
pembudidaya ikan hias di Blitar ini. Lokasi kawasan budidaya ikan koi
tepatnya teretak di kecamatan Nglegok. Ada tiga desa yang menjadi
pusatnya budidaya ikan koi di kecamatan Nglegok yakni kelurahan Nglegok,
desa Penataran, dan desa Kemloko. Memang daerah di ketiga
desa/kelurahan tersebut sangat cocok untuk pengembangbiakkan ikan hias
jenis koi. Air mengalir dari mata air yang berada di lereng Gunung
Kelud, sementara struktur tanah sangat mendukung bagi perkembangan ikan
koi. Hampir seluruh penduduk memiliki kolam pemijahan ikan koi.
Pemasaran
ikan hias koi dari daerah ini telah merambah pasar internasional yaitu
Singapura, Jerman, Belanda dan Amerikan. Di Indonesia sendiri,
distribusi pemasaran ikan koi dari Blitar ini meliputi Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Jember, Denpasar, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan Bali.
Pemasaran atau sirkulasi ikan koi dari Blitar ke luar daerah bahkan
luar negeri, pada umunya masih menggunakan sistem offline. Dari petani
ke pengepul dilanjutkan ke konsumen atau pembeli. Untuk memastikan jenis
dan kualitas ikan koi, sebaiknya memang datang langsung ke petani Koi
di kecamatan Nglegok dan Penataran kabupaten Blitar.
Ikan koi asal Blitar seperti
tersebut di atas memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan
dengan koi dari daerah lain. Menurut para pembeli ikan hias asal
memiliki corak dan warna yang lebih bagus dibandingkan dengan ikan koi
dari daerah lainnya.
Kualitas
bagus yang dimiliki koi dari Blitar lebih disebabkan cara pembudidaya
di daeraha Bliatar dalam melakukan proses budidaya yang baik sehingga
didapat koi unggul. Para pembudidaya ikan koi di Blitar selalu menjaga
kemurnian akan ikan koi-nya dengan tidak menyilangkan dengan ikan yang
bukan jenis koi sehingga kualitas dari koi lebih terjaga. Selain itu,
pada saat sortasi atau pemilihan ikan terbaik dilakukan sortasi sebanyak
5 – 6 kali sejak ikan berumur 1 – 2 bulan.
Kualitas
bagus yang disandang ikan koi asal Blitar ini berimbas pada banyaknya
para hobiis ikan hias koi yang berminat dan ini berakibat harga jual
ikan koi asal Blitar cukup mahal. Koi asal Blitar dengan ukuran +/- 10
cm biasanya berharga Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 1.000.000, sangat
berbeda dengan ikan koi dari daerah lain misalnya sukabumi yang pada
ukuran yang sama hanya dihargai oleh pasar sebesar Rp. 10.000 sampai
dengan Rp. 15.000.
Produksi
ikan koi blitar pada tahun ini sementara per nopember 2011 telah
mencapai 160.725.500 ekor. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan
data tahun sebelumnya sebesar 148.597.700 ekor. Blitar sendiri pada
tahun ini menargetkan produksi ikan koi-nya sebesar 160.452.745 ekor
yang artinya target produksi ikan koi pada tahun 2011 ini telah tercapai
sebesar 100,17 persen.
Blitar
sendiri adalah satu-satunya kawasan minapolitan ikan hias di Indonesia.
Sedangkan kawasan lain lebih didominasi minapolitan untuk ikan
konsumsi. Oleh karena itu, perkembangan ikan hias koi di Blitar ini
diprediksi semakin berkembang dengan penetapan Blitar sebagai kawasan
minapolitan ikan hias jenis koi.
Ikan koi dari Blitar ini apakah bisa dikirim ke darerah lain misalnya Yogyakarta rental alat interpreter
BalasHapus